i
TODAY POST
print this page
Latest Post

Irwandi Yusuf Minta Dukungan Jadi Cagub 2017



KUALA SIMPANG, WOL – Salah satu mantan petinggi pentolan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) sekaligus Gubernur Aceh 2007-2012, Irwandi Yusuf, disebut-sebut kembali mencalonkan diri sebagai Gubernur Aceh periode 2017 mendatang.

Ia pun mengharapkan dukungan kepada masyarakat Aceh sebagai calon kuat Gubernur Aceh yang diusung Partai Nasional Aceh (PNA).

Harapan itu Ia sampaikan pada kesempatan silaturrahmi dengan tokoh masyarakat yang berlangsung di warung FS Coffe, Desa Bukit Tempurung, Kota Kuala Simpang, Aceh Tamiang, Sabtu (22/8).

Namun dalam hal ini, dirinya belum dapat menyampaikan siapa yang akan menjadi pasangannya pada pilkada 2017 mendatang.

Jikapun diberi kesempatan untuk duduk kembali dan menjadi gubernur Aceh, ia akan melanjutkan semua program yang dibuatnya semasa menjabat Gubernur Aceh periode sebelumnya.

“Terimakasih kepada tokoh-tokoh masyarakat maupun tokoh adat dan ulama yang telah menunggu saya dalam hal ini silaturrahmi. Saya harap ada dukungan dari masyarakat untuk saya,” harap Irwandi.

Silaturrahmi turut melibatkan Sekertaris PNA Tgk. Irani alias Rani, anggota PNA Abdul Mukti, alias Si Teh, tokoh masyarakat Ilyas WD alias Camat WD, dan tokoh agama, adat, dan Ketua LSM Lembah Tari (Lembaga advokasi hutan lestari), Sayed Zainal.(wol/chai/data1)

Editor: SASTROY BANGUN

Sumber : Waspada.co.id
0 komentar

Hasil Survey, Irwandi Yusuf Teratas Kandidat Gubernur Aceh

LINTAS NASIONAL - BANDA ACEH, Manager Riset dan Marketing Politik/Peneliti Jaringan Survey Inisiatif (JSI) Aryos Nivada, telah melakukan survey di 3 Kabupaten/kota di Aceh, survey tersebut dilakukan untuk melihat sejumlah tokoh yang akan muncul pada pemilihan kepala daerah (Gubernur Aceh ) periode 2017 -2022 mendatang.Berdasarkan hasil observsi lapangan, nama-nama yang muncul dari responden sebagai kandidat Gubernur Aceh berdasarkan abjad adalah sebagai berikut:

Ahmad Farhan Hamid, Alyasa’ Abubakar, Bukhari Daud, Ghazali Abas Adan, Illiza Sa’aduddin Djamal, Irwan Djohan, Irwandi Yusuf; Muhammad Nazar, Muzakkir Manaf, Nasir Djamil, Raja Masbar, Sulaiman Abda, Tarmizi Karim, Teuku Kamaruzzaman, Tgk. Nasruddin Bin Ahmad, Zaini Abdullah, dan Zakaria Saman.
Servy 3 daerah

Grafik:Hasil Survey Kandidat Gubernur Aceh Periode 2017-2022 Oleh JSI


Menurut keterangan manager riset dan marketing politik JSI Aryos Nivada mengatakan Irwandi Yusuf mendapat respon tertinggi sebagai kandidat Gubernur Aceh, respon tersebut di jumlahkan dari 3 Kabupaten/Kota yang menjadi daerah target survey.

“Irwandi Yusuf mendapat respon terbanyak,kemudian disusul oleh Muzakir Manaf sebagai peraih respon kedua terbanyak dari 3 Kabupaten/Kota yang kita lakukan survey,”katanya kepada LINTASNASIONAL.com, Rabu 6 Mei 2015.

Dari nama-nama tersebut di atas, secara rata-rata dari 3 kabupaten/kota, urutan yang terbanyak dipilih dan masuk dalam 7 besar sebagai Gubernur Aceh: Irwandi 67,66%; Muzakkir Manaf 8,3%, Ahmad Farhan Hamid 4%, Tgk. Nasruddin Bin Ahmad 3,5%, Sulaiman Abda 3,33%, Zaini Abdullah 1,5%, Zakaria Saman 1,33%.(ABD)

Berita Sebelumnya: JSI Lakukan Survey Kandidat Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh 2017-2022

0 komentar

Irwandi Yusuf: Mantan GAM Harus Bersatu Kembali

MANTAN Gubernur Aceh Irwandi Yusuf mengaku prihatin dengan kondisi Aceh saat ini. Irwandi bicara blak-blakan soal perdamaian Aceh yang dinilai berada di kondisi yang kritis. Salah satunya seperti kemunculan kelompok bersenjata baru di Aceh.

Hal ini diungkapkan Irwandi Yusuf saat menerima wartawan portalsatu.com di kediamannya, di Kota Banda Aceh, Selasa 31 Maret 2015 lalu.

Pertemuan ini juga membahas soal kemungkinan yang akan terjadi di 2017. Berikut kutipan wawancara langsung Irwandi Yusuf yang berlangsung secara santai sambil menikmati segelas kopi Aceh dan pisang goreng:

Beberapa waktu lalu Anda bertemu dengan Mualem di Jakarta. Apa hasil pertemuan ini?

Ya, kita bertemu di Jakarta. Tak membahas persoalan politik. Kita berbicara soal Aceh.

Apa yang melatarbelakangi pertemuan ini?

Tahun lalu, rekan-rekan di Eropa, awak (orang-red) Aceh memanggil saya. Alasannya, Aceh dianggap tak lagi bargaining lagi di mata Pusat. Buktinya, aturan turunan UUPA tak kunjung disahkan saat itu. Masa saya sudah 90 persen, tinggal tandatangan. Tetapi sekarangkan, PP dan Perpres itu sudah disahkan. Walaupun tidak sesuai, tapi sudah disahkan.

Apa inti pembahasannya?

Banyak. Tak mungkin dibahas satu persatu. Intinya mereka berharap semua tuntutan MoU itu bisa dipenuhi pusat. Arah pembangunan Aceh lebih jelas pasca damai.

Apa yang Anda tawarkan saat itu?

Solusi dari saya. Mantan GAM harus bersatu kembali. Rakyat Aceh harus bersatu lagi. Kalau tidak, Aceh tidak lagi memiliki bargaining di mata Pusat.

Makanya kemudian ada pertemuan antara Anda dengan Mualem?

Pasca pulang dari Eropa. Saya coba berkomunikasi dengan beberapa ulama Aceh. Tujuannya, agar mantan GAM ini bisa bersatu kembali. Ulama kemudian berkomunikasi dengan Wali Nanggroe.

Saya sendiri berkomunikasi dengan Ayah Merin (mantan elit GAM-red). Karena saya tahu, Mualem juga sedang mencari cara agar Ayah Merin kembali mendekat. Kamunikasi kemudian berlanjut hingga akhirnya bertemu di Jakarta.

Kalau pertemuan di Eropa tadi sekitar bulan berapa?

Tahun lalu, sekitar bulan 9 atau…10 begitu.

Pasca pertemuan di Jakarta, ada tindaklanjutnya?

Belum. Tapi ini komunikasi berjalan terus. Ayah Merin dan Munawar Liza (mantan wali kota Sabang-red) juga aktif membantu Mualem. Kita ingin membantu Aceh. Di lapangan juga begitu kan?

Apakah ada pembicaraan terkait 2017? Persoalan politik?

Belum (Irwandi kemudian ketawa-red), Mualem belum mau jadi orang nomor dua. Kalau saya kan tidak mungkin jadi orang nomor dua? Tapi kata…..(Irwandi menyebut nama orang dekat Mualem-red), dari hati yang paling dalam, kalau Mualem sama saya mau.

Dengan kata lain, Anda mengisyaratkan akan maju di 2017?

Belum tentu juga. Intinya kita ingin mantan GAM itu bersatu kembali. Sebenarnya, lima bulan pasca saya dipukul dulu usai pilkada, saya sudah mengajak Mualem untuk foto bersama. Tujuannya, di daerah bisa tenang dan bersatu lagi. Tapi kondisi waktu itu belum memungkinkan.

Terakhir, apa harapan Anda terkait kondisi Aceh hari ini?

Saya ingin mantan GAM itu bersatu kembali. Bukan cuma itu, rakyat Aceh lah harus bersatu.



- See more at: http://archives.portalsatu.com/politik/irwandi-yusuf-mantan-gam-harus-bersatu-kembali/#sthash.8Pzvyo1Z.dpuf
0 komentar

Penghargaan Irwandi Yusuf Selama Menjabat sebagai Gubernur Aceh

NAMA :
  •  Irwandi Yusuf 
LAHIR :
  •  Bireuen, Aceh, 2 Agustus 1960 
AGAMA :
  • Islam

PENDIDIKAN:
  • Sekolah Penyuluhan Pertanian di Saree
  • Sarjana Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, 1987
  • S2 Fakultas Kedokteran Hewan, Oregon State University, 1993
PENGALAMAN: 
  • Dosen Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh sejak 1988
  • Pendiri dan pengurus lembaga swadaya Fauna dan Flora Internasional, 1999-2001
  • Palang Merah Internasional
  • Gerakan Aceh Merdeka atau GAM sebagai Staf Khusus Komando Pusat Tentara GAM selama 1998-2001
  • Tim Perunding GAM di Helsinki, Finlandia
  • Kepala Perwakilan GAM untuk Aceh Monitoring Mission (AMM)
  • Gubernur Provinsi Aceh Periode 2007-2012

APRESIASI DAN PENGHARGAAN :

Tahun 2011
  • Penghargaan Dari Ulama Dayah atas kepeduliannya kepada pendidikan dayah di Aceh
  • Penghargaan Sebagai Warga Kehormatan Raider Kodam Iskandar Muda Aceh

Tahun 2010 
  • Penghargaan Ketahanan Pangan dan Peningkatan Produksi Beras dari Presiden RI
  • Penghargaan Ksatria Bhakti Husada dari Menteri Kesehatan (Menkes)
  • Penghargaan Adiupaya Puritama dari Menneg Perumahan Rakyat
  • Penghargaan khusus dari Polri dalam mendukung pemberantasan Terorisme
  • Penghargaan dalam penyusunan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) dari Menteri Negera Lingkungan Hidup
  • Penghargaan Citra Pelopor Inovasi Pelayanan Prima Tahun 2009 dari Kementerian Negara Pemberdayaan Aparatur Negara (PAN)


Tahun 2009
  • Penghargaan dari Menteri Dalam Negeri atas inisiatif, konsistensi dan peningkatan pelayanan terpadu satu pintu (PTSP)
  • Penghargaan dari majalah Birokrat Profesional Sebagai Gubernur Paling Visioner 2009 dalam Bidang Pengembangan Demokrasi dan Perdamaian
  • Piagam penghargaan dari Presiden RI atas peraturan daerah yang diterbitkan tentang pelayanan anak
  • Penghargaan dari Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) sebagai pembina olahraga sepakbola terbaik


Tahun 2008
  • Penghargaan dari Kadin Indonesia atas pemikiran dan dukungannya terhadap berbagai program Kadinda Aceh dalam pengembangan dunia usaha di Aceh
  • Penghargaan dari Presiden RI atas partisipasi aktif dalam upaya pemberantasan narkoba  di Aceh
  • Penghargaan Open Source Software dari Menkominfo dan Menristek

Tahun 2007
  • Penghargaan Widyakrama dari Presiden, Penghargaan atas prestasi dalam melaksanakan pendidikan dasar menengah dan wajib belajar sembilan tahun.
0 komentar

Irwandi Yusuf: Investasi Manusia

KOMPAS.com — Menjelang hari ulang tahun ke-51 pada 2 Agustus nanti, Gubernur Aceh Irwandi Yusuf menerima gelar Doktor Honoris Causa bidang Kepemimpinan dan Pembangunan Pendidikan dari Universitas Pendidikan Sulthan Idris di Perak, Malaysia, Selasa (26/7/2011).
Irwandi dinilai berhasil membangun kembali Aceh dan dunia pendidikan lokal pascakonflik dan bencana tsunami. Bagaimana rasanya menerima gelar kehormatan ini?
"Rasanya biasa saja, sama seperti sebelumnya. Tetapi, bagaimanapun, saya pastilah berterima kasih kepada Universiti Pendidikan Sulthan Idris yang telah memberikan penghargaan ini. Paling tidak, efeknya terhadap saya adalah saya harus terus mengembangkan dunia pendidikan dan teknologi di Aceh," ujarnya di Jakarta, Rabu (27/7/2011).
Irwandi membentuk Komisi Beasiswa Aceh yang membiayai putra-putri Aceh menempuh program master (S-2) dan doktoral (S-3) ke Eropa, Australia, Amerika, dan Timur Tengah.
Menurut Irwandi, program investasi sumber daya manusia yang dibiayai Pemerintah Provinsi Aceh ini memberangkatkan ratusan pelajar Aceh belajar ke universitas-universitas terkemuka di dunia setiap tahun.
"Kami perkirakan, Aceh akan memiliki sedikitnya 2.000 doktor dari berbagai disiplin ilmu pada tahun 2020 yang akan menjalankan pembangunan Aceh ke depan. Termasuk memanfaatkan sumber daya alam guna meningkatkan kesejahteraan dan keadilan bagi rakyat," kata pria, yang terkenal dengan nama Teungku Agam saat konflik mendera Aceh, ini optimistis.


Editor: Robert Adhi Kusumaputra
0 komentar
 

Copyright © 2015. drh. Irwandi Yusuf M.Sc - All Rights Reserved
-